Presiden SBY Ajak Investor Inggris Investasi di Indonesia
Internasional | Sabtu, 3 November 2012 04:20 WIB
|
Metrotvnews.com, London: Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak para investor Inggris untuk menanamkan
modalnya di Indonesia. Hal itu dikatakannya saat memberikan pidato kunci
di hadapan Forum Bisnis Indonesia-Inggris di St James's Palace, London,
Inggris, Jumat (2/11) sore waktu setempat.
"Saya sekali lagi berharap mengundang Anda untuk memperluas peluang dalam berbisnis di Indonesia, dan kami mengandalkan Anda untuk aktif berpartisipasi," kata Presiden Yudhoyono.
Presiden SBY juga mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan ekonominya. Ia juga menambahkan, Produk Domestik Bruto dalam Paritas Daya Beli telah mencapai satu triliun dolar AS dan menempatkan Inonesia menjadi negara ekonomi terbesar ke 15.
Sementara porsi Indonesia pada GDP Asia Tenggara mencapai 34 persen, terbesar di kawasan. Sedangkan kelas menengah Indonesia telah mencapai 50 juta, terbesar di kawasan.
McKinsey memperkirakan bahwa kelas yang memiliki konsusmsi lebih akan mencapai 135 juta pada 2030. Euro monitor memperkirakan pada 2020, 58 persen orang Indonesia masuk kelas menengah.
Mereka akan memiliki pendapatan untuk dibelanjakan antara lima ribu hingga 15 ribu dolar. "Mereka berpendapat bahwa presentase ini akan lebih tinggi dibanding China dan India dalam periode yang sama," kata Presiden.
Sementara proyeksi McKinsey pada 2030 akan ada 1,8 miliar dolar AS peluang pasar di Indonesia, meningkat 500 juta dolar AS.
"Sebagai fakta, tahun lalu, 24 ribu orang yang di survei oleh BBC memilih Indonesia sebagai tempat favorit untuk wirausahawan," kata Presiden.
Dalam acara tersebut, dihadiri sekitar 150 orang undangan, yang terdiri dari pejabat Pemerintah Inggris dan Indonesia, CEO perusahaan-perusahaan utama di Inggris, delegasi KADIN dan undangan lainnya.(Ant/Wtr5)
"Saya sekali lagi berharap mengundang Anda untuk memperluas peluang dalam berbisnis di Indonesia, dan kami mengandalkan Anda untuk aktif berpartisipasi," kata Presiden Yudhoyono.
Presiden SBY juga mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan ekonominya. Ia juga menambahkan, Produk Domestik Bruto dalam Paritas Daya Beli telah mencapai satu triliun dolar AS dan menempatkan Inonesia menjadi negara ekonomi terbesar ke 15.
Sementara porsi Indonesia pada GDP Asia Tenggara mencapai 34 persen, terbesar di kawasan. Sedangkan kelas menengah Indonesia telah mencapai 50 juta, terbesar di kawasan.
McKinsey memperkirakan bahwa kelas yang memiliki konsusmsi lebih akan mencapai 135 juta pada 2030. Euro monitor memperkirakan pada 2020, 58 persen orang Indonesia masuk kelas menengah.
Mereka akan memiliki pendapatan untuk dibelanjakan antara lima ribu hingga 15 ribu dolar. "Mereka berpendapat bahwa presentase ini akan lebih tinggi dibanding China dan India dalam periode yang sama," kata Presiden.
Sementara proyeksi McKinsey pada 2030 akan ada 1,8 miliar dolar AS peluang pasar di Indonesia, meningkat 500 juta dolar AS.
"Sebagai fakta, tahun lalu, 24 ribu orang yang di survei oleh BBC memilih Indonesia sebagai tempat favorit untuk wirausahawan," kata Presiden.
Dalam acara tersebut, dihadiri sekitar 150 orang undangan, yang terdiri dari pejabat Pemerintah Inggris dan Indonesia, CEO perusahaan-perusahaan utama di Inggris, delegasi KADIN dan undangan lainnya.(Ant/Wtr5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar